Pengertian hidroponik
hidroponik ( Hydroponik ) berasal dari bahasa yunani dengan dua suku kata hydro = air dan ponos yg berarti daya, hydroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah, jadi hidroponik adalah budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam / soilless
beberapa jenis tanaman yang umumnya dibudidayakan dengan sistem hidroponik
- selada
- caisim
- cabe
- tomat
- melon
- timun jepang
- terong jepang
- dll
Kelebihan bercocok tanam menggunakan sistem hidroponik
1. Dapat dilakukan pada ruang/ tempat yg sempit/ terbatas
2. Lebih higienis
3. Tanaman tumbuh lebih cepat dengan pemberian nutrisi yang dapat diatur secara berkala
4. lebih terjamin dan bebas dari serangga dan hama penyakit
5. produksi tanaman lebih tinggi dibanding menggunakan media konvensional
6. efisien dalam teknis perawatan dan peralatan yang digunakan
7. kualitas tanaman yang lebih bagus
8. Penggunaan Air dan nutrisi lebih hemat
9. pertumbuhan lebih seragam.
Jenis- jenis media tanam yang dipakai sistem hidroponik
Sebelum dijelaskan jenis jenis media taman maka yg harus kita ketahiu diantaranya Beberapa sifat2 yg harus dimiliki oleh media tanam
seperti mampu mengikat air yang cukup baik, sehingga dapat manjaga kandungan air dalam media, menjaga akar agar tetap basah.memiliki ph normal ( tidak terlalu asam dan tidak terlalu basah ) hal ini karena tumbuhan memerluhan ph antara 5.5 - 6.5, sehingga kandungan ph harus sesuai dengan syarat tumbuh tanaman. bebas bakteri dan jamur, hal ini agar tanaman tidak terserang penyakityg ditularkan oleh media tanam
- Rockwool
Rockwool memiliki kemampuan manahan air dan udara dalam jumlah yang baik untuk mendukung perkembangan akar tanaman sekaligus penyedia nutrisi yang dibutuhkan. selain itu juga berfungsi sebagai struktur penyangga yang cukup baik untuk tanaman tersebut.
Pada dasarnya Rookwool memiliki PH tinggi yg tidak baik untuk tanaman. karena itu perlu dilakunan conditioning yaitu proses untuk memodifikasi sifat-sifat dari rockwool tersebut untuk menyeimbangkan kadar PH-nya. Rockwool yang telah melalui proses conditioning akan memiliki PH stabil yg dapat bertahan untuk waktu lama.
- Sekam bakar
Sekam bakar mengandung SiO2 (52%), C (31%%), K (0.3%), N ( 0.18%), F (0.08%), dan Kalsium (0.14%). selain itu juga mengandung unsur lain seperti Fe2O3, K2O, MgO, CaO, MnO dan Cudalam jumlah kecil serta beberapa jenis bahan organik. kandungan silikat yg tinggi sangat menguntungkan bagi tanaman karena menjadi lebih tahan terhadap hama dan penyakit akibat adanya pengerasan jaringan, sekam bakar juga digunakan untuk menambah kadar kalium.
- Cocopeat
Merupakan hasil pemanfaatan sabut kelapa yang telah diolah menjadi butiran butiran gabus sabut kelapa, cocopeat dapat manahan kandungan air dan unsur kimia pupuk serta dapat mengatur keasaman tanah, karena sifat tersebut sehingga cocopeat dapat digunakan sebagai media yang baik untuk pertumbuhan tanaman hortikultura dan tanaman dalam green house
- perlite
Perlite adalah kaca vulkanik amorf yang memiliki kandungan air yang relatif tinggi, biasanya dibentuk oleh hidrasi obsidian yang mana cocok untuk penetasan telur hewan dan mempercapat pertumbuhan tanaman dari bijinya
- spons
- hydroton
Hidroton merupakan salah satu jenis media tanam yang berbentuk bulatan bulatan lempung yang dibakar seperti kelereng, hidroton sangat baik digunakan untuk media tanam karena dapat menyimpan kandungan air dengan baik dan bersih, PH netral dan stabil serta mempunyai aerasi yang cukup baik. dengan mempunyai bentuk yang bulat mudah di aplikasikan dan tidak merusak struktur akar tanaman, hidroton dapat digunakan berkali kali pada sistem hidroponik
- pasir
- Serbuk kayu
Beberapa macam sistem hidroponik
Saat ini hidroponik sudah dikembangkan menjadi beberapa macam yaitu : aeroponik, NFT, Wick, Rakit apung, Ebb and flow dan fertigasi.
OK, mari kita bahas satu persatu
Wick ( Sumbu )
Sistem hidroponik menggunakan sumbu yang dipasangkan dari pot/ media tanam. sumbu ini berfugsi mengalirkan/ menghantarkan nutrisi dari bawah ( penampung Ke atas ( media/ akar tanaman ) dengan menanfaatkan prinsip kapilaritas. prinsip ini paling mudah dan murah untuk diaplikasikan terutama buat pemula
Rakit apung
dikenal dengan istilah raft system / Floating hydroponik system ( FHS ) atau water culture system. prinsip hidroponik ini yaitu tanaman ditanam dalam keadaan diapungkan tepat diatas laruta6n nutrisi. umumnya menggunakan sterofoam sebagai penopangnya. untuk meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam larutan maka dibutuhkan aerator ( semacam alat pemompa udara )yang dialirkan didalam larutan nutrisi
NFT ( Nutrien Film Technique )
Sistem hidroponik dengan pemberian nutrisi berupa aliran yg tipis. aliran tipis ini diberikan sepanjang perakaran tanaman dengan bantuan pompa air. sehingga aliran nutrisi dan udara akan terus tersirkulasi dengan seimbang.
Ebb and Flow
sistem hidroponik ini sering dikenal dengan istilah flood and drain system ( sistem pasang surut. artinya tanaman dialiri nutrisi pada waktu tertentu ( kondisi pasang ) kemudian nutrisi di alirkan keluar pada waktu tertentu ( surut )